Selasa, 29 Maret 2011

diam

maaf saya tidak punya banyak bahan untuk saya jadikah topik dalam obrolan pagi ini, salahkah jika saya memilih diam, karena saya tidak ingin salah dalam berucap?

Jumat, 25 Maret 2011

elegi cinta

dulu kita disini, duduk bersila bersama
menghirup udara pagi ditemani gemericik air
semilirnya angin tak menyurutkan niat kita
langkah-langkah kecil menyusuri jalan setapak

sejenak mulai terdengar ayat-ayat cinta dilantunkan
mata kanak-kanak yang redup-redup cahaya
badan kecil menggigil masih ingin dalam selimut
dihentakkan kata-kata "sayang"
akhirnya keluar lagi ayat-ayat cinta

kini, ruang itu telah berubah
kata-kata "sayang" itu telah hilang
hilang namun berbekas di hati

kita telah tumbuh dewasa
sudah tak bisa seperti dulu lagi duduk bersila disana
jarak telah memisahkan kita, namun hati kita saling terikat

kata-kata "sayang" kini menjadi cerita masa lalu
dulu kita enggan untuk mendapatkan kata-kata "sayang"
namun kini kita merindukan kata itu

untuk sahabat masa kecil saat bersama belajar mengaji disurau itu

"kata-kata sayang" teguran ketika mengantuk

Kamis, 24 Maret 2011

katakan tidak

kau yang memilih aku
kau yang mengingkari

belum pernah kulihat raut wajahmu
belum pernah kudengar suaramu
belum pernah kutuliskan sejarah tentangmu
namun mengapa dulu kau memilihku?
dan kini kau sendiri yang mengingkari

sempat terpikir untuk melihatmu
sempat terlintas tanya disini
kini aku yakin kau tak memilihku
dan akupun yakin tak ingin mengatakan "IYA"

.............................curcol...............................

Kamis, 10 Maret 2011

durian

durian tanggamus

durian, kalau kita mendengar kata durian pasti yang terlintas langsung ke "bau" nya durian, bagi yang tidak suka durian pasti awalnya karena baunya yang sangat menyengat. tapi bagi yang doyan atau suka banget sama yang namanya durian, itu adalah sensasi tersendiri dari buah ini.

buah durian ini sering juga loh disebut rajanya buah

dalam wikipedia, durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit), dan durian adalah buah yang kontroversial. Meskipun banyak yang menyukainya, sebagian yang lain muak dengan aromanya.

nah itulah si raja buah.

tanggamus merupakan salah satu penghasil durian lampung. nah sebentar lg musim durian lagi ye ye ye


sepanjang jalan menikmati pemandangan pohon-pohon durian yang sudah mulai berbunga...nikmatnya


bagi masyarakat lampung, durian tidak hanya dimakan biasa saja. ada pengolahan lebih lanjut, misalnya tempoyak dan lempok


tempoyak adalah durian yang difermentasikan, rasanya sedikit kecut tp nikmat banget kalo disantap dengan nasi panas, tempoyak dijadikan "sambel", atau bisa jg ditambahkan sebagai bumbu masakan, atau juga bisa untuk pepes ikan tempoyak...walah koq jd ngences gini ya ngebayangin rasanya


lempok, kata orang si dodol durian udah gak heran lagi kan? ehm rasanya manis, harumnya menggoda


itulah durian dengan segala cita rasanya

meja kayu untuk ayah dan ibu

mungkin sudah banyak sekali yang menshare ulang kisah ini, ini kisah sangat menyentuh...silahkan dibaca kembali saya hanya copas saja dari milis



Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih. 

Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan matanya yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah.

Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. ”Kita harus lakukan sesuatu,” ujar sang suami. ”Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk Pak Tua ini.”

Lalu, suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Di sana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring dan gelas, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek.

Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada air mata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Meski tak ada gugatan darinya. Tiap kali nasi yang dia suap, selalu ditetesi air mata yang jatuh dari sisi pipinya. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi.

Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua kejadian itu setiap hari dalam diam. Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. ”Kamu sedang membuat apa?” Anaknya menjawab, ”Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu, untuk makan saat Aku sudah besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat kakek biasa makan.” Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.
Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmata pun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki. Setelah Mereka makan bersama di meja makan seperti semula. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama. Dan anak itu, tak lagi meraut untuk membuat meja kayu.



Renungan
Anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan. Mereka adalah peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak.

Sahabat….sesering apakah kita menangis mendo’akan anak-anak kita agar tak terjerumus di lembah maksiat yang kini telah menembus seluruh lorong ruang dan waktu ?

Sesering apakah kita meratap memohon agar anak-anak kita memiliki benteng keimanan yang mampu menahan serangan pergaulan bebas dan narkoba yang telah merajalela ?

Sesering apakah kita menumpahkan air mata ini untuk anak-anak kita agar kelak mereka senantiasa memohonkan ampunan untuk kita ketika kita telah terlelap di alam penantian nanti ?

Seering apakah kita mengantar tidur malamnya dengan cerita-cerita indah penuh keteladanan ? dan keteladanan yang mana pula yang sering kita peragakan dihadapan mereka ?

Tiga hal yang akan abadi bersama kita walau ajal telah datang :
1. Amal Jariah ( Wakaf dan Sedekah ).
2. Ilmu Yang Bermanfaat yang memberi dampak kebaikan kepada banyak orang.
3. Anak Yang Sholeh yang selama hidupnya selalu mendo’akan kedua orang tuanya.

Menangislah, karena tumpahnya air mata kita karena takut kepada Allah kelak akan menjadi PEMADAM API NERAKA...

puisi cinta

rasa itu sembunyi
di lubuk hati
mengikuti di setiap pergi
oh Rabb-ku
Engkau memang mempesona
di atas kuasa-Mu
perkasa

siapa tak sadar tuk memuja
besar agung-Mu tuk dicinta
api cintaku membenam
di keharibaan-Mu
aku Kau genggam

dan aku tidak bisa berpaling
pada setiap aku mengerling…

Senin, 07 Maret 2011

perjalanan

perjalanan ini ....................na na na na na na
hidup ini adalah perjalanan
semakin banyak kita berjalan semakin banyak pengalaman hidup ini
setiap kita harus berjalan
berjalan menyusuri jalan-jalan yang berliku
ada dua hal yang dapat kita lakukan
terus berjalan melawati tikungan tajam atau berhenti sampai disitu menanti datangnya bantuan
silahkan pilih yang mana

mau berhenti atau terus melaju?

Jumat, 04 Maret 2011

udin

Udin Se-Dunia : Lagu Tentang Sebuah Nama


ini lagu tentang sebuah nama..”
“kata orang udin nama kampungan”
“jadi lagu enak juga didengar”
“kalau gak percaya, simak dengan seksama”

“udin yang pertama, namanya Awaludin”
“udin yang suka di kamar, namanya Kamarudin”
“udin yang hidup di jalanan, namanya Jalaludin”
“udin penggembala, namanya Sapiudin”

“moooooo…”

“Udin Udin, namamu norak tapi terkenal”
“Udin Udin, walaupun norak banyak yang sukahahahaha..”

“Udin yang sering ke masjid, namanya Alimudin”
“Udin yang rajin berdoa, namanya Aminudin”
“Udin yang agak stress, namanya Sarapudin”
“Udin yang tidak stress, namanya Sadarudin”

“Udin Udin, namamu norak tapi terkenal”
“Udin Udin, walaupun norak banyak yang sukahahahaha..”

“Udin yang penjual nasi, namanya Nashirudin”
“Udin yang suka ke WC, namanya Tahirudin”
“Udin yang suka telepon, namanya Hapipudin”
“Udin yang jadi teroris, namanya!!!”
“Noordin M Top!”

“Udin Udin, namamu norak tapi terkenal”
“Udin Udin, walaupun norak banyak yang sukahahahaha..”


udin yang terakhir namanya akhirudin








awalnya biasa saja ketika mendapat sms berisi tentang macam-macam udin, ya itu sudah sering terdengar, tapi kalo dijadikan sebuah lirik lagu xixiixixi lucu juga ya, karena penasaran dengan macam-macam udin ini akhirnya saya browsing juga mencari si`udin` dan dapatlah lirik lagu diatas, pada dasarnya saya jarang mendengarkan lagu-lagu terbaru jadi saya tidak terlalu tahu ttg perkembangan lagu ini, tapi setelah dibaca ehm cukup unik dan menarik.